بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ-

Kini semakin sering kita dapati anak-anak bermain gadget canggih. Bahkan, banyak anak usia SD yang telah dibelikan gadget oleh orang tuanya. Jadilah mereka banyak menghabiskan waktu bermain gadget.

Di satu sisi, sebagian orang tua senang anaknya bermain gadget. Tidak merepotkan orang tua, alasannya. Ada pula yang memposisikan gadget seperti babby sitter sehingga orang tua memberikan gadget kepada anaknya yang masih balita.

Gadget, sebagaimana alat lainnya, tentu memiliki manfaat. Namun, yang perlu diperhatikan oleh orang tua, gadget memiliki banyak resiko negatif untuk anak-anak. Semakin kecil usia anak, resikonya semakin besar.

Resiko Radiasi

 

Sejumlah penelitian menunjukkan, paparan radiasi gadget berbahaya bagi kesehatan. Anak-anak lebih rentan terhadap resiko radiasi ini dibandingkan orang dewasa. Selain radiasi sinyal yang terpancar dari smartphone dan gadget lainnya, pancaran cahaya monitornya juga tidak baik bagi anak-anak.

The American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan, anak usia di bawah 2 tahun idealnya bebas dari segala jenis layar monitor, termasuk gadget.

Pancaran cahaya monitor gadget berpengaruh terhadap kesehatan mata anak. Sedangkan paparan radiasi sinyal gadget berpengaruh pada perkembangan neuron anak.

Resiko Kecanduan

Hasil penelitian Rutgers University menemukan, gadget dapat membuat penggunanya mengalami kecanduan. Kecanduan ini tidak hanya berlaku bagi orang dewasa, tetapi juga berlaku bagi anak-anak. Jika sudah kecanduan, anak-anak bisa terlupakan untuk makan, bermain, dan aktifitas lainnya.

Dampaknya, perkembangan fisik dan motorik anak akan terhambat. Lupa makan membuat kesehatan fisik anak terganggu, sedangkan terhapusnya kesempatan bermain dengan teman sebaya membuat perkembangan sosial anak tidak normal. Ia bisa menjadi anak yang antisosial.

Resiko Lambat Belajar

Umumnya, anak-anak menggunakan gadget untuk menonton atau bermain dengan gambar gerak cepat. Baik itu tayangan video maupun game, semuanya adalah gerak cepat. Nah, jika anak terbiasa menikmati tayangan gerak cepat seperti itu, maka ia akan kesulitan menyerap informasi atau pembelajaran dari gerak lambat seperti buku atau keterangan guru di kelas.

Resiko Pengaruh Tayangan

Tidak jarang, anak-anak memakai gadget untuk bermain game yang berisi konten kekerasan. Selain itu, pada banyak gadget, meskipun game yang dimainkan adalah offline, tetapi gadget dalam kondisi online sehingga iklan pun bisa muncul setiap saat. Ketika iklan diklik, terdownloadlah game lain yang mungkin tingkat kekerasannya lebih tinggi atau bahkan mengandung konten pornografi.

Kekerasan dan pornografi adalah dua hal yang sangat negatif bagi anak. Dan menurut penelitian, banyak anak yang mengaksesnya karena unsur ketidaksengajaan dari penggunaan gadget seperti itu.

Peran Orang Tua

Lalu bagaimana peran orang tua mengurangi resiko dan dampak negatif gadget bagi anak? Pertama, jangan membelikan anak-anak (balita hingga usia SD) gadget atau samrtphone sendiri. Sekali-kali ia boleh meminjam milik orang tua, itu pun ada ketentuan waktu dan pendampingan.

Lalu bagaimana jika anak-anak terlanjur punya dan tidak bisa ditarik lagi oleh orang tua? Terapkan waktu penggunaan gadget, aturan mainnya, dan dampingi anak.

Tautan Asli dari Keluarga Cinta