بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Siapa yang tidak kenal dengan WordPress ?

Ya .. WordPress biasa digunakan untuk membuat sebuah Instant Website dengan fasilitas yang sangat lengkap, baik dari segi addons, function and so on .  Berkembangnya waktu dan meningkatnya teknologi, sebuah website tidak lagi hanya sebatas menulis artikel ataupun blog, namun sebuah website kini bisa menjadi incaran dari semua nitizen dalam mencari sebuah Informasi di Dunia Maya. Hal ini akhirnya mengharuskan kita memiliki fitur pendukung lainnya seperti SEO , Page Performance dan lainnya.

Berikut hal-hal yang bisa meningkatkan Performance dari sebuah WordPress :

1 . Lakukan Website Performance Test

Langkah pertama adalah dengan melakukan Website Benchmark yang salah satunya menggunakan Pingdom Tools untuk menentukan apa permasalahan yang ada di WordPress yang kita Install.

Prosedur yang dilakukan tidaklah rumit, hanya memasukkan alamat website kita dan lakukan test. Hasil yang akan dilampirkan oleh Pingdom terkait permasalahan Performance Insight, Response code dan juga content.

2 . Install WordPress Caching Plugins

Untuk mengatasi masalah Performance / Page Score dan juga YSlow Score, hal ini bisa kita atasi dengan menggunakan WordPress Caching Engine seperti W3 Total Cache.

Dari berbagai Cache Engine yang sudah saya coba, W3 Total Cache adalah yang terbaik dari segala lini, dan juga W3 Total Cache bisa kita combine menggunakan PHP APC (PHP Cache Engine) agar lebih maksimal dan juga mengurangi load cpu dari server, karena static page yang dihasilkan oleh W3 Total Cache akan disimpan terlebih dahulu di memory ataupun harddisk, sehingga tidak memerlukan load cpu untuk request ulang content yang diakses.

3 . Optimizing Images

Banyak fasilitas Auto Compress Image banyak disediakan oleh pihak ketiga sebagai salah satu fasilitas yang dapat mempercepat akses loading sebuah Website, namun dari banyaknya penyedia layanan tersebut hanya sedikit yang memberikannya secara FREE. Karena itulah saya menyarankan untuk menggunakan WordPress Jetpack.

Jetpack memberikan solusi Free CDN Image Optimizer dengan fasilitasnya yang bernama Photon, sehingga file image yang akan diakses akan terlebih dahulu di proses oleh Jetpack sebelum sampai ke Web Browser.

4 . Enabling Gzip Compression , CDN and Minify CSS/HTML/JS

Saat ini sudah semakin banyak Web Server Engine yang menggunakan GZIP Compression, sebut saya salah satunya adalah NGINX, yang secara default menyediakan fasilitas GZIP Compression, dimana halaman website akan di compress terlebih dahulu sebelum dikirimkan ke Web Browser, sehingga kapasitas besar halaman itu akan lebih kecil.

Tidak hanya NGINX, saat ini Apache pun sudah mempunyai module GZIP Compression dengan nama mod_deflate. Namun berbeda pada NGINX, pada Apache fasilitas ini harus diaktifkan terlebih dahulu dengan menambahkan module mod_deflate pada waktu melakukan compile.

Untuk itu saya menyarankan menggunakan fasilitas dari Cloudflare, dimana Cloudflare sebagai Free CDN (Content Delivery Network) juga sebagai NGINX Proxy Web Engine, dimana informasi dari Original Webserver akan diproses menggunakan Nginx Server dari Cloudflare baru kemudian diteruskan ke Web Browser.

Tak hanya fitur itu saja, Cloudflare juga memberikan fasilitas minifying CSS / HTML / JS. Minifying adalah menggabungkan seluruh CSS / HTML / JS dalam satu file dan juga menghilangkan karakter yang tidak dibutuhkan, sehingga dapat mempercepat proses reading sebuah website.

5 . Find Reliable Shared Hosting

Banyak Web Hosting yang memberikan harga murah ataupun harga yang mahal dengan cara menjatahkan resource  per masing-masing user. */xbin adalah layanan Private Web Hosting, dimana resource akan tetap terjaga tanpa melakukan limitasi tertentu kepada client, dan */xbin juga memberikan fasilitas free basic manage service kepada client yang menggunakan WordPress sebagai Website Enginenya.

Sudahkah anda melakukan optimasi pada WordPress Engine anda ?